Pengakuan UNESCO sebagai Karya Agung Dunia

1. Kitab Negarakertagama
KITAB Negarakertagama merupakan karya sastra masyarakat Jawa abad XIV yang menggambarkan aspek-aspek kebudayaan Jawa. Naskah/kitab ini ditemukan di Puri Cakranegara, Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat. Mpu Prapanca, pujangga Kerajaan Majapahit, menulisnya dalam bentuk syair sekitar 1365. Isi naskah Negarakertagama kaya akan uraian mengenai Majapahit, bukan saja mengenai masa Hayam Wuruk, melainkan juga masa Erlangga. Selain itu, berisi berbagai uraian mengenai struktur kerajaan yang terbagi dalam kerajaan pusat dan daerah, pengawasan raja terhadap wilayahnya, pembatasan wilayah kerajaan, hubungan pejabat, aturan yang berlaku, tata masyarakat, serta birokrasi pemerintahan. Pada 7 Juli 1979, ditemukan lagi satu kitab Negarakertagama di Amlapura, Bali.



2. Keris 
UNESCO memandang keris memiliki nilai luar biasa sebagai karya agung ciptaan manusia. Keris adalah senjata tikam khas Indonesia. Berdasarkan dokumen-dokumen purbakala, keris dalam bentuk awal telah digunakan sejak abad ke-9. Kuat kemungkinannya bahwa keris telah digunakan sebelum masa tersebut. Menteri Kebudyaan Indonesia, Jero Wacik telah membawa keris ke UNESCO dan meminta jaminan bahwa ini adalah warisan budaya Indonesia.

Penggunaan keris sendiri tersebar di masyarakat rumpun Melayu. Pada masa sekarang, keris umum dikenal di daerah Indonesia (terutama di daerah Jawa, Madura, Bali/Lombok, Sumatra, sebagian Kalimantan, serta sebagian Sulawesi), Malaysia, Brunei, Thailand, dan Filipina (khususnya di daerah Mindanao). Di Mindanao, bentuk senjata yang juga disebut keris tidak banyak memiliki kemiripan meskipun juga merupakan senjata tikam.

Keris memiliki berbagai macam bentuk, misalnya ada yang bilahnya berkelok-kelok (selalu berbilang ganjil) dan ada pula yang berbilah lurus. Orang Jawa menganggap perbedaan bentuk ini memiliki efek esoteri yang berbeda.

Selain digunakan sebagai senjata, keris juga sering dianggap memiliki kekuatan supranatural. Senjata ini sering disebut-sebut dalam berbagai legenda tradisional, seperti keris Mpu Gandring dalam legenda Ken Arok dan Ken Dedes.

Tata cara penggunaan keris berbeda-beda di masing-masing daerah. Di daerah Jawa dan Sunda misalnya, keris ditempatkan di pinggang bagian belakang pada masa damai tetapi ditempatkan di depan pada masa perang. Sementara itu, di Sumatra, Kalimantan, Malaysia, Brunei dan Filipina, keris ditempatkan di depan.

Selain keris, masih terdapat sejumlah senjata tikam lain di wilayah Nusantara, seperti rencong dari Aceh, badik dari Sulawesi serta kujang dari Jawa Barat. Keris dibedakan dari senjata tikam lain terutama dari bilahnya. Bilah keris tidak dibuat dari logam tunggal yang dicor tetapi merupakan campuran berbagai logam yang berlapis-lapis. Akibat teknik pembuatan ini, keris memiliki kekhasan berupa pamor pada bilahnya.




3. Batik
Pengakuan UNESCO terhadap Batik sebagai warisan budaya dunia dijadwalkan pada Oktober 2009 di Paris, Prancis. Enam Negara yang merupakan perwakilan dari UNESCO telah mengkaji budaya batik dan akan menetapkan Batik sebagai budaya milik Indonesia pada 28 September 2009.
Batik adalah salah satu cara pembuatan bahan pakaian. Selain itu batik bisa mengacu pada dua hal. Yang pertama adalah teknik pewarnaan kain dengan menggunakan malam untuk mencegah pewarnaan sebagian dari kain. Dalam literatur internasional, teknik ini dikenal sebagai wax-resist dyeing. Pengertian kedua adalah kain atau busana yang dibuat dengan teknik tersebut, termasuk penggunaan motif-motif tertentu yang memiliki kekhasan. Batik Indonesia, sebagai keseluruhan teknik, teknologi, serta pengembangan motif dan budaya yang terkait, oleh UNESCO telah ditetapkan sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi (Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity) sejak 2 Oktober, 2009.


4. The Culture Lanscape of Bali Province
Pada 24-25 Januari 2007 di Bali, Depbudpar mendaftarkan Sungai Pekerisan, Kawasan Luwih, dan Pura Taman Ayun sebagai warisan budaya dunia dengan nomor C1194. Kegiatan tersebut dihadiri Dirjen Sejarah dan Purbakala Depbudpar, Duta Besar RI untuk UNESCO, Duta Besar Arab Saudi untuk UNESCO, Irak, Lituania, Angola, Kuwait, Madagaskar, dan Nigeria. 

5. Toraja Lanscape
Situs lain yang masuk dalam tentative list (daftar sementara) UNESCO, yaitu Tana Toraja Tradisional Settlement (2008) dengan nomor C1038.


TUGAS PENGANTAR JARINGAN SYARAF TIRUAN (Budhi Apriyanto 50406154)

m
 
 



 ALGORITMA PENYESUAIAN W DAN B PADA MODEL HERBIAN

Untuk merepresentasikan kasus tersebut dalam jaringan Hebb, tiap karakter pola dianggap sebagai sebuah unit masukan. Misalkan karakter “#” dalam pola bernilai = 1, dan karakter “.” dalam pola benilai = -1 Karena setiap pola terdiri dari 5 baris dan 5 kolom, berarti jaringan Hebb terdiri dari 25 unit masukan x1 ..... x25 ( x1 ... x5 adalah karakter baris pertama, dst.) dan sebuah nilai bias yang bernilai =1 Sebagai target diambil sebuah unit yang akan bernilai = 1 jika masukan berupa pola 1 dan benilai = -1 jika masukan berupa pola 2.
Jika pola pertama dimasukkan, perubahan bobot yang terjadi merupakan hasil kali antara target dengan masukan pertama. Karena target = 1, maka hasil kali ini akan sama dengan pola pertama. Jadi bobot jaringan setelah pola pertama dimasukkan sama dengan nilai pola pertama: 1 -1 -1 -1 1; -1 1 -1 1 -1;-1 -1 1 -1 -1 ; -1 1 -1 1 -1 ; 1 -1 -1 -1 1 Bobot bias b = 1 Perkalian masukan kedua dengan target menghasilkan Δwi (i = 1 .... 25): 1 -1 -1 -1 1; -1 1 1 1 -1;-1 1 1 1 -1 ; -1 1 1 1 -1 ; 1 -1 -1 -1 1 Dan perubahan bobot bias Δ b = (-1) * 1 = 1 Jika Δwi ditambahkan ke bobot jaringan hasil pola pertama, maka diperoleh bobot akhir = w = 2 -2 -2 -2 2; -2 2 0 2 -2;-2 0 2 0 -2 ; -2 2 0 2 -2 ; 2 -2 -2 -2 2 Bobot bias = 1 + (-1) = 0 Sebagai uji coba apakah bobot ini sudah dapat memisahkan kedua pola,maka dilakukan perkalian antara nilai unit masukan tiap pola dengan bobot akhir: Untuk pola 1, nilai net = 42. Maka f(net) = 1 Untuk pola 2, nilai net =-42. Maka f(net) = -1 Tampak bahwa untuk kedua pola, keluaran jaringan sama dengan target yang diinginkan. BERARTI: Jaringan telah mengenali pola dengan baik.