TUGAS PKB 3


Naskah (Script) Ujian Praktek Mendapatkan SIM A

Jalur (track) : Ujian praktek mendapatkan SIM A
Rule (peran) : pemohon, polisi
Prop (pendukung) : mobil, surat penilaian, dll
Kondisi input : Pemohon  terdaftar dan telah lulus test tertulis dan melakukan test kesehatan


Adegan (scene) 1 : Persiapan Polisi
Polisi menyiapkan mobil
Polisi menyiapkan surat penilaian

Adegan (scene) 2 : Pemohon menuju tempat praktek
Polisi memberikan pengarahan
Polisi mempersilahkan pemohon mengendarai mobil

Adegan (scene) 3 : Pemohon melaksanakan praktek
Pemohon menghidupkan mesin mobil
Pemohon melewati rintangan pada lintasan yang akan dijadikan tempat praktek
Polisi mengisi surat penilaian kepada pemohon

Adegan (scene) 4 : Pemohon telah selesai praktek
Pemohon mematikan mesin mobil
Pemohon turun dari mobil
Pemohon mendapatkan hasil

# Hasil
Pemohon mendapatkan SIM A
Pemohon tidak mendapatkan SIM A

Mendidik Anak TANPA Kekerasan

Seringkali orangtua menanyakan ke saya “Anak saya ini kalau diomongin susah nurutnya, bagaimana sih caranya agar anak nurut dengan orangtua? Apa musti dipukul dulu baru nurut?”. Mendengar pertanyaan ini, seringkali saya jawab dengan singkat “Kenapa musti harus dengan kekerasan?”. Dan seringkali saya menceritakan kisah di bawah ini agar mereka mengerti apa maksudnya Mendidik Anak Tanpa Kekerasan.
Pada suatu hari Dr. Arun Gandhi, cucu Mahatma Gandhi, memberi ceramah di Universitas Puerto Rico. Ia menceritakan suatu kisah dalam hidupnya:
Waktu itu saya masih berusia 16 tahun dan tinggal bersama orangtua di sebuah lembaga yang didirikan oleh kakek saya, ditengah kebun tebu, 18 mil di luar kota Durban, Afrika Selatan. Kami tinggal jauh di pedalaman dan tidak memiliki tetangga. Tak heran bila saya dan dua saudara perempuan saya sangat senang bila ada kesempatan pergi ke kota untuk mengunjungi teman atau menonton bioskop.
Pada suatu saat, ayah meminta saya untuk mengantarkan beliau ke kota untuk menghadiri konferensi sehari penuh. Dan, saya sangat gembira dengan kesempatan itu. Tahu bahwa saya akan pergi ke kota, ibu memberikan daftar belanjaan yang ia perlukan. Selain itu, ayah juga meminta saya mengerjakan beberapa pekerjaan tertunda, seperti memperbaiki mobil di bengkel.
Pagi itu setiba di tempat konferensi, ayah berkata ”Ayah tunggu kau di sini jam 5 sore. Lalu kita akan pulang ke rumah bersama-sama.”
Segera saja saya menyelesaikan pekerja-pekerjaan yang diberikan oleh ayah dan ibu. Kemudian, saya pergi ke bioskop. Wah, saya benar-benar terpikat dengan dua permainan John Wayne sehingga lupa akan waktu. Begitu melihat jam menunjuk pukul 17.30, langsung saya berlari menuju bengkel mobil dan buru-buru menjemput ayah yang sudah menunggu saya. Saat itu sudah hampir pukul 18.00!!!
Dengan gelisah ayah menanyai saya ”Kenapa kau terlambat?”. Saya sangat malu untuk mengakui bahwa saya menonton bioskop sehingga saya menjawab, ”Tadi, mobilnya belum siap sehingga saya harus menunggu.”
Padahal, ternyata tanpa sepengetahuan saya, ayah telah menelepon bengkel mobil itu. Dan ayah tahu kalau saya berbohong. Lalu ayah berkata, ”Ada sesuatu yang salah dalam membesarkan engkau sehingga engkau tidak memiliki keberanian untuk menceritakan kebenaran pada ayah. Untuk menghukum kesalahan ayah ini, biarkanlah ayah pulang berjalan kaki sepanjang 18 mil dan memikirkannya baik-baik.”
Lalu dengan tetap mengenakan pakaian dan sepatunya, ayah mulai berjalan kaki pulang ke rumah. Padahal hari sudah gelap dan jalanan sama sekali tidak rata. Saya tidak bisa meninggalkan ayah, maka selama lima setengah jam, saya mengendarai mobil pelan-pelan di belakang beliau, melihat penderitaan yang dialami beliau hanya karena kebohongan bodoh yang saya lakukan.
Sejak itu saya tidak pernah berbohong lagi. Seringkali saya berpikir mengenai kejadian ini dan merasa heran. Seandainya ayah menghukum saya, sebagaimana kita menghukum anak-anak kita, maka apakah saya akan mendapat sebuah pelajaran mengenai mendidik tanpa kekerasan ? Kemungkinan saya akan menderita atas hukuman itu, menyadarinya sedikit dan melakukan hal yang sama lagi. Tetapi, hanya dengan satu tindakan tanpa kekerasan yang sangat luar biasa, sehingga saya merasa kejadian itu baru terasa kemarin. Itulah kekuatan bertindak tanpa kekerasan.
Ketika kita berhasil menancapkan suatu pesan yang sangat kuat di bawah sadar seorang anak maka informasi itu akan langsung mempengaruhi perilakunya. Itulah salah satu bentuk hypnosis yang sangat kuat. Apakah hal sebaliknya bisa terjadi? Ya bisa saja! Oleh karena itu kita perlu keyakinan penuh dalam melakukannya sehingga hasil positif yang kita inginkan pasti tercapai. Hal ini memerlukan pemikiran yang mendalam dan kesadaran diri yang kuat dan terlatih. Janganlah bertindak karena reaksi spontan belaka dan kemudian menyesal setelah melakukannya.
Jika kita mau berpikir sedikit ke belakang ke masa di mana anak-anak kita masih kecil sekali maka di masa itulah semua ”bibit” perilaku dan sikap ditanamkan. ”Bibit” perilaku dan sikap inilah yang kelak akan mewarnai kehidupan remaja dan dewasanya. Siapakah yang menanamkan ”bibit” perilaku dan sikap itu untuk pertama kalinya? Ya anda pasti sudah tahu jawabnya, kitalah orangtua yang menanamkan segala macam ”bibit” perilaku dan sikap itu.
Bagaimana jika sebagian besar waktu anak dihabiskan dengan pengasuhnya (baby sitter)? Ya berdoalah semoga pengasuh anak anda mempunyai pemikiran bijaksana dan bisa mempengaruhi anak anda secara positif. Berharaplah pengasuh anak (baby sitter) anda mengerti cara kerja pikiran dan mengerti bagaimana bersikap, berucap dan bertindak dengan baik agar anak anda memperoleh ”bibit” sikap dan perilaku yang baik.
Seseorang bisa menjadi baik atau buruk pasti karena sesuatu ”sebab”. Perilaku, ucapan sikap, dan pikiran yang baik atau buruk hanyalah suatu rentetan ”akibat” dari suatu ”sebab” yang telah ditanamkan terlebih dahulu. Mungkinkah terjadi ”akibat” tanpa ”sebab”? Mungkinkah anak kita berbohong tanpa sebab, mungkinkah anak kita ”nakal” tanpa sebab, mungkinkah anak kita rewel tanpa sebab? Sebagai orangtua kita wajib mencari tahu apa penyebabnya. Tidaklah pantas sebagai orangtua kita langsung bereaksi spontan begitu saja tanpa memikirkan apa yang baru saja kita perbuat. Bukankah ini akan memberi contoh baru bagi anak kita tentang bagaimana bertindak dan bersikap?
Sewaktu kita mempunyai anak maka kita menjadi orangtua, tetapi kita tidak pernah punya pengalaman menjadi orangtua. Kita mempunyai pengalaman menjadi anak. Jadi kita harus mendidik diri kita sendiri dengan belajar dari anak-anak. Bukan belajar dari apa yang dilakukan orangtua pada kita. Ingatlah perasaan sewaktu kita masih menjadi anak-anak. Amati mereka dan tanggapilah dengan penuh perhatian apa yang mereka inginkan. Pengharapan, perlakuan dan pengakuan seperti apa yang kita inginkan dari orangtua yang tidak pernah terpenuhi?
Perlakukan anak-anak seperti kita ingin diperlakukan! Jangan perlakukan anak-anak seperti apa yang dilakukan orangtua pada kita.

Tugas PKB 2


1. Budhi pergi ke pasar beli cabai warna merah.
2. Budhi pergi kepasar bersama mamah.
3. Mamah buat sambal rasanya pedas.
4. Cabai rasanya pedas.
5. Budhi naik motor warna merah.
6. Budhi adalah laki-laki seorang manusia.
7.  Mamah adalah perempuan seorang manusia.
8. Budhi pergi ke kampus naik kereta bersama teman.
9. Kereta adalah transportasi.
10. Motor mempunyai roda jumlahnya dua.
11. Motor dipinjam teman mati.
12. Manusia merupakan makhluk hidup pasti mati.

KONSEP UBIQUITOUS NETWORK

Kata ‘Ubiquitous’ menurut kamus Merriam Webster bisa diartikan sebagai ‘ada di berbagai tempat dalam  waktu yang sama’. Sehingga konsep ubiquitous computing, atau ubiquitous network itu mungkin bisa  diterjemahkan secara sempit misalnya sebagai kemampuan akses ke sebuah jaringan (internet) di mana saja dan kapan saja.
Ubiquitous network pada abad 21 akan mengubah dengan cepat paradigma TI dengan mentransformasi industri IT dan bidang lainnya. Bidang seperti elektronika, mobil, pertunjukan, distribusi dan jasa akan berkembang lebih maju  dalam operasinya dan akan menciptakan nilai tambah baru. Sebab transformasi ini akan membuka peluang dan meningkatkan pertumbuhan baru untuk industri ini. Pada ubiquitous network akan menawarkan
banyak kelebihan sebagai berikut :
1. Ubiquitous network menyediakan jaringan akses pita lebar dengan kemampuan mobilitas.
2. Ubiquitous network memungkinkan untuk dapat berkomunukasi tidak hanya dengan computer tetapi juga mampu berhubungan dengan apapun, telepon bergerak, PDA, mesin game, sistem navigasi kendaraan, TV
digital, RFID yang menempel pada obyek,
kemera dan sebagainya.
3. Ubiquitous network memungkinkan penggunaan konten tidak hanya berupa data, teks dan gambar. Tetapi juga transmisi gambar animasi, suara dan video. Solusi yang memuaskan menekan kebutuhan para pemakai dan pemanfaatan platform yang menjamin pertukaran informasi dan implementasi transaksi komersil dengan
aman. 
Ubiquitous network akan berpotensi dalam menciptakan pasar dengan membuat layanan ubiquitous. Berbagai aplikasi dan layanan akan mudah diselengarakan dengan adanya ubiquitous network. Dari sisi perusahaan atau organisasi ubiquitous network berarti mempermudah dalam meningkatkan proses produksi, mempermudah pengelolaan asset dan membina hubungan dengan pelanggan. Bagi perorangan ubiquitous network berarti peningkatan kualitas hidup dan perubahan gaya hidup, ubiquitous network memungkinkan setiap orang dapat melakukan sesuatu secara otomatis, peningkatan keamanan dan peningkatan kualitas kesehatan.
Bagi Indonesia ubiquitous network berarti pemerataan jaringan, penciptaan layanan baru, meningkatkan pendapatan dan kekayaan Negara dan membawa kemakmuran bagi bangsa Indonesia. Ubiquitous network memungkinkan akses jaringan di seluruh pelosok nusantara, masyarakat Indonesia dari sabang sampai merauke dapat berhubungan kapan saja. Kondisi ini tentu memberi dampak pada peningkatan pengetahuan dan cara hidup masyarakat yang pada akhirnya akan memberi peningkatan kesejahteraan masyarakat lebih luas dan merata.

Tugas Bahasa Inggris Bisnis 2

Nama : Budhi Apriyanto
NPM : 50406154
Kelas : 4IA07


1.George / is cooking / dinner / tonight
subject / verb phrase/ complement / modifier of time

2.Henry and Marcia / have visited / the president
subject / verb phrase / complement

3. We/ eat / lunch /in this restaurant/ today
subject/ verb phrase / complement/ modifier of place/ modifier of time

4. Pat/ should have bought/ gasoline /yesterday
subject/ verb phrase/ complement/ modifier of time

5. Trees/ grow
subject/ verb phrase

6. It/ was raining /at seven o'clock this morning
subject/ verb phrase / modifier of time

7. She/ opened/ her book
subject/ verb phrase/ complement

8. Harry/ is washing / dishes /right now
subject/ verb phrase/ complement/ modifier of time

9. She / opened /her book
subject/ verb phrase/ complement

10. Paul, William, and Mary/ were watching / television/ a few minutes ago
subject/ verb phrase/ complement/ modifier of time

Tugas 1 (PKB) – Logika Proposisi dan Logika Predikat

Pernyataan :
1. Karjo adalah seorang laki-laki.
2. Karjo adalah orang Jawa.
3. Karjo lahir pada tahun 1840.
4. Setiap laki-laki pasti akan mati.
5. Semua orang Jawa mati pada saat Krakatau meletus pada tahun 1883.
6. Setiap orang pasti mati setelah hidup lebih dari 150 tahun.
7. Sekarang tahun 2010.
8. Mati berarti tidak hidup.
9. Jika seorang mati maka beberapa tahun kemudian dia pasti dinyatakan telah mati.

Logika Predikat dan Logika Proposisi :
1. Laki-Laki (Karjo)
2. OrangJawa (Karjo)
3. TahunLahir = 1840 –> lahir (Karjo, TahunLahir)
4. ∀x = laki-laki (x) –> mati (x)
5. ∀x =meletus(krakatau,thn 1840)→mati
6. ∀x = orang(x) –> mati (x, lebih (sekarang – TahunLahir)
7. sekarang = 2010
8.  mati→ ¬hidup
9. Ǝ x : mati ( x ) → Ǝ x : kemudian ( waktu ( y ) ) → di nyatakan (mati (x) )

Kesimpulan : Karjo Sudah Mati