PELAPISAN OBJEK TIGA DIMENSI MENGGUNAKAN TEKNIK UV MAPPING PADA BLENDER


1. Konsep
Penulis membangun objek tiga dimensi yang dapat melakukan transformasi secara rotasi, sehingga seolah-olah dapat bergerak seperti halnya makhluk hidup. Objek yang dibangun adalah sebuah bola dunia.
Untuk membangun sebuah bola dunia digunakan teknik UV Mapping yang merupakan salah satu fasilitas pada piranti lunak Blender. Dengan menggunakan fasilitas ini, akan mudah dilakukan penempatan gambar ke objek berdasarkan lokasi vertex suatu objek terhadap gambar. Teknik ini sering digunakan untuk menempatkan gambar pada objek yang rumit atau mempunyai banyak sisi yang berbeda dengan tampilan gambar yang berbeda, misal objek manusia.
Untuk melakukan transformasi pada objek bola dunia, penulis menggunakan timeline yang bersifat animasi non linier. Non Linear Animation (NLA) terdiri atas penyusunan blok-blok tindakan, dan peletakan setiap blok dalam bingkai waktu. Sebuah blok tindakan dapat hanya berisi elemen-elemen dinamis yang relevan.

2. Pembentukan Objek
Pada tahap pembentukan objek dilakukan pembentukan objek dengan menggunakan UVsphere. UVsphere adalah sebuah objek yang berbentuk bola atau lingkaran. Dalam pembentukan objek dilakukan perubahan nilai radius menjadi 2 agar gambar yang akan digunakan untuk pelapisan objek terlihat lebih baik dan halus.

3. Penggunaan UV Mapping
UV Mapping berfungsi untuk menempatkan gambar ke objek berdasarkan lokasi vertex suatu objek terhadap gambar, teknik ini sering digunakan untuk menempatkan gambar pada objek yang rumit atau mempunyai banyak sisi yang berbeda dengan tampilan gambar yang berbeda.
Pada tahap ini, setelah selesai membuat sebuah objek bola dunia, selanjutnya ditempatkan gambar dua dimensi dengan objek agar sesuai dengan vertex suatu objek. Kemudian, tipe mode diubah menjadi edit mode. Penggabungan gambar dua dimensi dengan objek dilakukan menggunakan Sphere from View agar gambar dua dimensi menutupi seluruh area objek tiga dimensi.
Dengan sphere from view dapat dilihat objek hasil UV Mapping. UV Mapping  memberikan efek realis pada object yang dibuat. Efek terdiri dari beberapa efek, yaitu pantulan cahaya (glossines), self-emitting lighting characteristics, transparency dan pattern repetition

4. Pembentukan Animasi
Pada tahap ini dilakukan proses animasi dengan menggunakan timeline. Cara ini terdiri atas peletakan pose-pose penentu sebuah objek di beberapa posisi berbeda dalam bingkai waktu, dan membiarkan perangkat lunak “menebak” pose pada semua posisi waktu lainnya berdasarkan interpolasi dua buah pose penentu yang mengapit masing-masing posisi waktu. Pada timeline ini penulis mengubah jarak timeline dengan nilai start menjadi 50 dan nilai end menjadi 500. Kemudian diberikan rotasi terhadap sumbu z dan digunakan keyframe dengan pilihan animasi rot .Rot adalah objek yang akan dianimasikan akan berotasi atau berputar.

5. Pembentukan Objek Lingkungan
Pada tahap pembentukan lingkungan penulis menggunakan empat buah cube dan satu buah plane. Langkah pertama adalah menambahkan objek plane, kemudian mengubah tipe modenya menjadi edit mode agar dapat diubah ukurannya. Kemudian, ditambahkan empat buah cube pada ke empat sisi plane hingga menjadi sebuah kubus tanpa atap, gunakan kembali fasilitas UV Mapping untuk menempatkan gambar pada vertex objek plane dan objek cube.


















0 komentar:

Posting Komentar